Contoh Pidato

| Jumat, 13 Februari 2015
Assalamualaikum wr wb.

Ibu guru beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini dalam rangka pembacaan teks pidato.

 Rekan-rekanku sekalian yang saya cintai

Pendidikan sendiri merupakan salah satu cara dari sekian banyak cara yang bisa kita tempuh demi tercapainya Indonesia yang lebih maju dan lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu proses yang dimana berjalan sangat panjang, pendidikan tidak dapat dipaksakan dan dipercepat. Pendidikan harus berjalan dengan alami dan memang membutuhkan waktu yang lama.

Pendidikan adalah awal untuk mengejar semua impian yang tertanam dalam benak seseorang. Pendidikan adalah alat untuk merealisasikan  semua harapan. Pendidikan memberikan kita teori bagaimana semestinya kita memperjuangkan cita-cita kita dengan cara-cara yang benar dan bijak. Pendidikan memperkaya kita dengan teori/ilmu, sehingga kita selaku manusia mutlak membutuhkan pendidikan. Proses pendidikan berjalan dari tahapan ke tahapan, semuanya harus ditempuh secara baik dan benar agar kedepannya kita mampu menciptakan sebuah hasil dari suatu bentuk teori. Tanpa pendidikan, maka banyak kesalahan yang sangat potensial untuk kita lakukan dalam proses merealisasikan cita-cita yang kita miliki.

Pendidikan sendiri mampu memunculkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bisa memberikan pemikiran bagi kita mengenai cara hidup baru.
Dengan pendidikan kita bisa memikirkan sesuatu yang sebelumnya sama sekali tidak terlintas dalam benak pikiran kita.

Dalam hal fisik sendiri bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang merdeka dan bebas dari penjajahan, namun taukah teman-teman dan ibu guru semua bahwa bangsa kita ini masih terjajah dalam segi pendidikan. Tingkat kebodohan dan putus sekolah yang masih tinggi di Indonesia seakan menunjukkan bahwa kita memang belum serius membina pendidikan di Negeri ini.

 Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas.
Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam  jiwanya. Barulah setelah itu dia mampu menguasai sains dan teknologi. Budaya baru itulah yang menjadi kontra budaya yang kemudian masuk ke dalam tatanan menjadi masyarakat (budaya) alternatif yang akan dipilih oleh bangsa ini.
Semuanya melalui pendidikan yang tertata rapi: pendidikan yang mampu mencerdaskan, mampu menumbuhkan jiwa yang bajik dan bijak, dan menguasai sains dan teknologi. Itulah nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru.
Hal ini tampaknya akan menjadi ”momok” bagi pendidikan di Indonesia. Belum lagi persoalan kekurangan tenaga pendidik terselesaikan, masalah sarana pendidikan yang tidak memadai muncul, dan menyusul persoalan mahalnya biaya pendidikan.
Kita masih merasa sebagai bangsa yang tertinggal dalam berbagai hal dibandingkan dengan bangsa lain. Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan meningkatkan pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan nasional yang menyeluruh dan terencana.
Namun untuk menuju ke arah itu, jalan yang ditempuh sangat panjang dan berliku karena persoalan pendidikan sangat terkait dengan faktor lain, termasuk masalah ekonomi, keamanan dan masalah sosial lainnya. Para guru pun diharapkan mulai mengubah cara belajar kepada siswa. Para guru pun tidak boleh lagi memberikan tekanan kepada siswa seperti pelajaran menghafal dan memberikan soal pilihan ganda (multiple choice) karena bisa berdampak pada pembentukan kepribadian.
Peran pendidikan, sebagai sarana pemberdayaan, harus secara sadar menyiapkan peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Pemberdayaan hanya mempunyai makna jika proses pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan.
Oleh karena itu, pendidikan harus menumbuhkan jiwa independensi, menggerakkan pernyataan diri dan para pendidik mengajar siswa untuk hidup dalam harmoni dengan menghargai adanya perbedaan.
Ke depannya, sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi motivasional berprestasi, berkreasi, dan berbudi pekerti.
Demikian yang dapat saya sampaikan dari pidato pendidikan pada kesempatan ini dan apabila ada tutur-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf atas segala kekurangan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.




0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲