Cara Menulis Puisi

| Jumat, 06 Februari 2015


Menulis puisi adalah tentang mengamati dunia di dalam atau di sekitar Anda. Tema puisi dapat berupa apa saja, dari cinta hingga gerbang yang berkarat di rumah pertanian tua. Menulis puisi dapat membantu Anda menjadi lebih fasih dan meningkatkan gaya bahasa Anda. Meskipun demikian, jika Anda tidak terbiasa menulis puisi, Anda mungkin akan kesulitan memulai. Meskipun penulisan puisi merupakan keterampilan yang semakin meningkat dengan latihan (seperti juga jenis penulisan lain), wikiHow akan menuntun Anda ke jalan yang benar.
I

Metode 1 dari 3: Bersikap Kreatif


1
Gali percikan di diri Anda. Sebuah puisi dapat berawal dari secuplik bait, mungkin hanya sebaris dua baris yang tampaknya muncul dari antah-berantah, dan sisanya perlu ditulis mengitarinya. Berikut beberapa cara untuk menciptakan percikan:
    • Mainkan "Grand Theft Poetry." Kumpulkan beragam buku puisi oleh pengarang yang berbeda, atau tunjuk 10 puisi secara acak dari internet. Kemudian secara acak pilihlah satu baris dari tiap puisi, cobalah fokus hanya pada baris pertama yang Anda lihat dan tidak memilih yang "terbaik". Tulislah semua baris ini di kertas yang berbeda, dan cobalah menyusunnya menjadi puisi yang utuh. Penjajaran dua baris puisi yang sama sekali berbeda mungkin akan memberi Anda ide bagi puisi Anda sendiri.
    • Tuliskan seluruh kata dan frase yang muncul di kepala saat Anda memikirkan ide tersebut. Biarkan diri untuk menuangkan seluruh ide Anda ke dalam kata-kata.
    • Mungkin kedengarannya sulit, tetapi jangan takut untuk menyuarakan perasaan Anda sebenarnya. Emosi adalah jiwa puisi, dan jika Anda berbohong tentang emosi Anda, hal ini akan langsung terasa dalam puisi. Tuliskan sesegera mungkin, dan jika Anda selesai, lihat kembali daftar baris puisi tadi dan carilah hubungan atau item tertentu yang dapat membuat kreativitas Anda mengalir.
    • Cobalah untuk masuk ke dalam adegan khusus yang ingin Anda tulis. Sebagai contoh, jika Anda ingin menulis tentang alam, cobalah mengunjungi taman atau hutan kecil di dekat tempat Anda. Pemandangan yang alami mungkin dapat menginspirasi Anda untuk menulis beberapa baris, meskipun tidak sempurna.

2
Bacalah dan dengarkan puisi. Dapatkan inspirasi dengan mencari karya-karya penyair yang Anda kagumi. Jelajahi rentang karya yang luas, mulai dari puisi yang dianggap sebagai tulisan klasik hingga lirik lagu populer. Semakin banyak Anda berinteraksi dengan puisi, estetika Anda akan semakin terbentuk dan teruji.
    • Untuk melatih telinga dan bertemu dengan orang-orang yang satu pikiran, datangi acara-acara pembacaan puisi (periksa kalender kampus atau toko buku lokal untuk hal ini, atau cari event yang dapat Anda tonton secara online).
    • Carilah lirik lagu favorit Anda dan baca lirik tersebut layaknya puisi. Anda mungkin akan terkejut karena caranya tertulis di halaman berbeda dengan saat lirik tersebut dibacakan atau dinyanyikan dengan keras.

3
Pikirkan tentang apa yang ingin Anda capai dengan puisi Anda. Mungkin Anda ingin menulis puisi untuk mengekspresikan cinta Anda pada kekasih; mungkin juga Anda ingin mengingat sebuah kejadian yang tragis; atau mungkin Anda hanya ingin mendapat nilai "A" dalam kelas puisi atau kelas bahasa Anda. Pikirkan mengapa Anda menulis puisi dan siapa target penonton Anda, kemudian lanjutkan menulis.

4
Putuskan gaya puisi apa yang cocok untuk subyek Anda. Ada berbagai macam gaya puisi yang berbeda. [1]. Sebagai penyair, Anda memiliki beragam bentuk puisi untuk dipilih: pantun jenaka, sonata, villanelle, sestina, haiku… daftarnya terus memanjang.
    • Anda juga dapat mengabaikan segala bentuk sama sekali dan menulis puisi Anda dalam versi bebas. Meskipun pilihannya mungkin tidak sejelas contoh di atas, bentuk puisi terbaik umumnya akan terwujud sendiri saat proses penulisan.

Metode 2 dari 3: Biarkan Kreativitas Mengalir


1
Pilihlah kata-kata yang tepat. Kata orang jika novel itu merupakan "kata-kata dalam susunan yang terbaik," maka puisi adalah kata-kata "terbaik dalam susunan yang terbaik."
    • Bayangkan kata-kata yang Anda gunakan sebagai balok-balok mainan dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Sebagian kata akan sempurna jika digabungkan, sebagian lainnya tidak. Anda tentunya ingin terus memperbaiki puisi Anda hingga Anda memiliki struktur kata yang kuat.
    • Gunakan hanya kata-kata yang perlu saja, dan kata-kata yang dapat menonjolkan makna puisi. Pilihlah kata-kata tersebut dengan hati-hati. Perbedaan antara kata-kata berbunyi sama atau sinonim dapat mengarah pada permainan kata yang menarik.
    • Pengolah angka komputer seperti Calc dari OpenOffice sangat efisien untuk mengatur ulang kata-kata dan mengecek rima melalui pensejajaran kolom. Masukkan satu suku kata dalam setiap sel. Anda dapat memindahkan teks ke word processor untuk pencetakan yang lebih baik setelah Anda selesai.

2
Gunakan gambar konkrit dan deskripsi yang jelas. Sebagian besar puisi menarik bagi indera (tidak hanya satu), untuk membantu pembaca lebih menenggelamkan diri dalam teks. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat Anda membangun deskripsi.
    • Cinta, kebencian, kebahagiaan: semua ini adalah konsep abstrak. Banyak (mungkin bahkan semua) puisi yang jauh di lubuk hati berbicara tentang emosi dan abstraksi lain. Meskipun demikian, sulit untuk membangun puisi yang kuat dengan hanya menggunakan abstraksi saja — hasilnya tidak akan menarik. Kuncinya adalah dengan mengganti atau menambah keindahan abstraksi dengan gambaran yang konkrit, hal-hal yang dapat Anda apresiasi menggunakan indera Anda: bunga mawar, ikan hiu, atau api yang berderak, misalnya. Konsep korelatif obyektif mungkin akan berguna. Korelatif obyektif merupakan satu atau beberapa obyek atau serangkaian kejadian (hal-hal konkrit) yang memicu emosi atau ide puisi.
    • Puisi yang sangat kuat tidak hanya menggunakan imaji yang konkrit, tetapi juga menggambarkannya dengan jelas. Tunjukkan pada pembaca dan pendengar apa yang Anda bicarakan — bantu mereka merasakan pencitraan dalam puisi Anda. Masukkan alat bantu "sensoris". Ini adalah kata-kata yang menggambarkan hal-hal yang Anda dengar, lihat, rasakan, sentuh, dan cium, sehingga pembaca dapat mengidentifikasikan dengan pengalaman mereka sendiri.
    • Beri contoh lebih dari sekadar deskripsi mental/intelektual. Sebagai contoh yang konyol, pertimbangkanlah untuk menulis "Ia mengeluarkan bunyi keras", dibandingkan dengan "Ia mengeluarkan bunyi keras seperti kuda nil yang sedang makan 100 pai pecan basi dengan gigi besi."

3
Gunakan perangkat puisi untuk menambah kecantikan dan makna puisi Anda. Perangkat puisi yang paling dikenal adalah rima. Rima dapat menambah ketegangan pada baris-baris puisi, menambah makna, atau membuat puisi Anda lebih kohesif. Rima juga dapat membuat puisi lebih indah. Namun jangan menggunakan rima secara berlebihan. Ini merupakan tindak kriminal.
    • Jika Anda memilih menggunakan rima, ada tiga tipe dasar yang dapat Anda pilih: kuplet, tercet, dan balada stanza.
      • Kuplet adalah dua frase yang masing-masing berima di ujung akhir.
Contoh berikut akan menjadi kuplet jika kata terakhir telah dituliskan.
  • Did you catch that meter?!
  • Tercet memiliki tiga baris. Baris pertama dan kedua berima sama, juga baris ke-4 dan ke-5, serta 3 dan 6. Contohnya

  • "My dog has a toy,
    it resembles a boy.
    A boy with a dark colored glasses.

    His lightning scar
    can be seen from afar
    and gee, does he love molasses."
  • Baris kedua dan keempat balada stanza berima. Sebagai contoh:

  • I just met you.
    And this is crazy.
    So here's my number.
    Call me, maybe?[2]
  • Perangkat puisi lainnya termasuk meter, metafora, asonansi, aliterasi dan repetisi. Jika Anda tidak mengenal istilah ini, Anda dapat mencari tahu dari buku puisi atau dari internet. Perangkat puisi dapat membangun puisi atau merusaknya jika perangkat ini terlalu menonjol.

  • 4
    Tambahkan "putaran" di akhir puisi. Simpan pesan atau kesan Anda yang paling kuat untuk bagian akhir puisi Anda. Baris terakhir puisi sama seperti punch line pada lelucon — sesuatu yang dapat memicu reaksi emosional. Beri pembaca Anda bahan pemikiran, sesuatu untuk direnungkan setelah membaca puisi Anda.
      • Tahan dorongan untuk menjelaskannya; biarkan pembaca larut bersama puisi dalam mengembangkan pemahaman akan pengalaman atau pesan Anda.

    Metode 3 dari 3: Membawa Puisi Menjadi Hidup


    1
    Dengarkan puisi Anda. Meskipun banyak orang kini membaca puisi dalam bentuk tulisan, puisi umumnya merupakan seni mendengar selama ribuan tahun, dan suara puisi masih bermakna. Saat Anda menulis dan menyunting puisi, bacalah dengan keras dan dengarkan bunyinya.
      • Struktur internal puisi umumnya terfokus pada ritme, rima, atau keduanya. Pertimbangkanlah gaya klasik seperti sonata dan epic Yunani untuk inspirasi.
      • Banyak bahasa lisan Inggris yang didasarkan pada pentameter iambik, di mana ucapan mengikuti pola suku kata yang ditekankan dan tidak ditekankan secara bergantuan sepanjang 10 suku kata. Banyak puisi yang ditulis dalam pentameter iambik, seperti puisi Shakespeare, dimulai dengan kata bersuku satu yang tidak ditekankan seperti "an" atau "the" untuk mengawali pola selang-seling.
      • Di sinilah tempat di mana puisi dapat menjadi lagu. Lebih mudah untuk mencari irama meteran biasa, jadi Anda mungkin ingin memotong atau memasukkan kata-kata untuk mendapatkan jumlah suku kata yang sama dalam setiap baris. Hapalkan. Jika Anda meyakininya, mungkin seseorang akan mempelajarinya dan menyukainya sebelum menjadi lagu.

    2
    Sunting puisi Anda. Jika puisi dasar sudah ditulis, kesampingkan sejenak dan kemudian baca puisi tersebut keras-keras pada diri sendiri. Lihat sekali lagi dan seimbangkan pilihan kata dengan ritme. Hilangkan kata-kata yang tidak perlu dan gantilah pencitraan yang tidak sesuai.
      • Sebagian orang menyunting puisi sekali jadi, sedangkan sebagian lainnya melakukannya berulang-ulang.
      • Jangan takut untuk menulis ulang jika sebagian puisi tidak sesuai. Beberapa puisi memiliki baris yang tidak menyampaikan suatu elemen dengan baik, dan baris ini dapat diganti.

    3
    Bagilah karya Anda dengan orang lain. Sulit untuk mengkritik karya Anda sendiri, jadi setelah Anda melakukan penyuntingan awal, cobalah minta beberapa teman atau grup puisi (jumlahnya cukup banyak di internet) untuk membaca puisi Anda. Anda mungkin tidak menyukai beberapa saran mereka, dan Anda tidak perlu menuruti saran tersebut, tetapi Anda mungkin akan menemukan pencerahan yang dapat membuat puisi Anda menjadi lebih baik.
      • Umpan balik itu baik. Sebarkan puisi Anda dan mintalah teman-teman Anda untuk mengkritik karya Anda tersebut. Katakan pada mereka untuk jujur, meskipun menyakitkan.
      • Jangan pernah minta maaf atas karya Anda saat dikritik, dan fokuslah untuk mendengarkan opini pembaca Anda. Saring respons mereka, perhatikan dan abaikan, kemudian sunting puisi Anda bila perlu.
      • Tawarkan kritik pada karya orang lain sebagai imbalan. Menawarkan umpan balik pada seseorang atas karya mereka dapat membantu Anda mengembangkan ketajaman mata, yang dapat Anda terapkan terhadap karya Anda sendiri.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Next Prev
    ▲Top▲