Newest Post

Penemu-Penemu Teknologi

| Rabu, 04 Maret 2015
Baca selengkapnya »
1. Mesin Uap - James Watt
2. Mesin 4 Tak - Nicolaus Otto
3. Mesin Diesel - Rudolf Diesel
4. Mesin Cetak : Johannes Guttenberg
5. Mesin Ketik : Christopher Sholes
6. Radio : Guglielmo Marconi
7. Televisi : John Logie Baird
8. Telepon : Alexander Graham Bell (Amerika)
9. Mikroskop : Zacharias Janssen
10. Teleskop : H. Lippershey
11. Kamera : Edwin Land (Amerika)
12. Bola Lampu : Thomas Alfa Edison (Amerika)
13. Balon Terbang : Sir F. Whittle

14. Dinamo : Michael Faraday (Inggris)
15. Elektromagnet : William Sturgeon (Inggris)
16. Proyektor Film : Thomas Alfa Edison (Amerika)
17. Piringan Hitam : Alexander Graham Bell (Amerika)
18. Batu Baterai : Alesandro Volta (Italia)
19. Termometer : Galileo Galilei (Italia)
20. Korek Api : Robert Boyle, Jhon Walker
21. Kapal Api : Robert Fulton (Amerika)
22. Kapal Selam : Cornelius Van Drebbel (Belanda)
23. Sinar Rontgen : Wilhelm Conrad Rontgen (Jerman)
24. Stetoskop : Rene Laennec
25. Lensa : Anthony Van Leuwenhook (Belanda)
26. Pesawat Terbang: Wilbur & O. Wright (Amerika)
27. Kereta Api : Murdocks (Inggris)
28. Sepeda : Civrac (Prancis)
29. Balon Karet : Josep & J. Montgolfier
30. Traktor : Benyamin Holt
31. Tangga Jalan : Elis G. Otos
32. Kawat Pijar : Irving Langmuir
33. Ban Karet : Charles Goodyear (Amerika)
34. Barometer : Evangelista, Torricelli (Italia)
35. Dinamit : Alfred Nobel (Swedia)
36. Lensa Kacamata : Benyamin Franklin
37. Mesin Hitung : Blaise Pascal (Prancis)
38. Tank : Sir Ernes Swinton (Inggris)
39. Mobil : Gottlich Daimier
40. Motor, AC : Nikola Tesla

Penemu-Penemu Teknologi

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 04 Maret 2015
With 0komentar
Tag :

Teknologi Garis Gawang

|
Baca selengkapnya »


Hampir setiap orang menyukai olahraga sepakbola, permainan yang memerlukan 11 orang dalam satu timnya untuk memainkannya dan memperebutkan bola dan memasukkannya kedalam gawang lalu mencetak gol. Namun, sahnya sebuah gol yang masuk atau tidak ditentukan oleh seorang wasit. Karena keterbatasan seorang wasit yang hanya  manus ia yang tak luput dari lupa dan salah, dan bantuan 2 hakim garis tidak mampu menghilangkan kesalahan wasit. Sudah banyak pertandingan yang mengalami kontroversi gol yang seharusnya masuk namun tidak di sahkan oleh wasit ataupun sebaliknya. Oleh karena itu sekarang diciptakan teknologi garis gawang.
Teknologi Garis Gawang atau dapat di sebut Goal Line Technology (GLT), merupakan teknologi  yang diterapkan dalam sebuah pertandingan sepakbola yang digunakan untuk menentukan  bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada waktu yang bersamaan membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol sudah terjadi atau tidak. Sebenarnya GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, melainkan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan saat pertandingan. Oleh karena itu GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai bola yang telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini yang nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.
Lalu bermunculan teknologi garis gawang dari berbagai perusahaan  yang akan di pakai dan terlebih dahulu diuji oleh badan independen dan diuji kembali oleh FIFA agar sistem GLT yang di buatnya sesuai dengan standar. Dari dimensi bola, akurasi, berat, dan kecepatan sistem tersebut memberitahukan apakah bola tersebut masuk atau tidak kepada wasit. Setelah melewati beberapa penyeleksian dipilihlah Hawk-Eye dan GoalRef.


Berikut Beberapa Teknologi Garis Gawang yang bermunculan sebagai berikut :

Teknologi GoalRef



GoalRef  merupakan teknologi garis gawang buatan Denmark dan Jerman dilengkapi dengan teknologi khusus. Bola itu nantinya akan terdeteksi oleh alat elektronik yang terpasang tepat di garis dalam gawang. Prinsip kerja alat ini yakni menggunakan teori fisika efek Doppler. Bila bola telah melewati garis dalam gawang, maka sensor langsung bekerja. Para penemu GoalRef ini berpendapat teknologi ini cocok untuk digunakan segala jenis bola.

Teknologi ini menggunakan antena elektromagnetik yang ditempatkan di sekitar tiang gawang dan mistar gawang untuk menciptakan semacam tirai yang tidak terlihat dari medan magnet berdaya rendah. Bola dipasang dengan sebuah sirkuit elektronik pasif yang letakan di antara lapisan karet dalam kulit dan lapisan luar kulit.  Dengan sistem ini wasit akan mengetahui secepat apa bola yang sudah melewati batas gawang. Sinyal ini kemudian dienskripsi lalu dikirim ke jam tangan milik wasit, dan memberitahukan hasilnya. Sensor GoalRef ini dapat ditanamkan hampir disetiap bola.
Disisi lain, banyak berbagai pihak menilai teknologi ini terutama soal pengaruh teknologi pada kualitas bola yang digunakan. Teknologi ini juga ternyata masih rentan akan kerusakan, terutama elemen elektronik di dalam bola. Lebih dari itu, sistem GoalRef ini kemungkinan dapat tidak terdeteksi bila posisi bola tertutup tubuh dari seorang penjaga gawang.
Teknologi Hawk - Eye
Hawk-Eye dikembangkan di Inggris oleh Dr Paul Hawkins. Mereka mengembangkan sistem ini pada tahun 2001. Sistem ini pertama kali  digunakan pada tahun tersebut untuk keperluan televisi di cabang olahraga kriket. Kemudian Dr Paul Hawkins dan David Sherry mengajukan paten untuk Inggris tapi menarik permintaan mereka. Semua teknologi dan kekayaan intelektual itu akhirnya dikembangkan melalui perusahaan terpisah, Hawk-Eye Innovations Ltd, yang berbasis di Winchester, Hampshire.

Teknologi ini bekerja dengan menggunakan banyak kamera berkemampuan tinggi, biasanya di pasangkan di bawah atap stadion, yang melacak bola dari sudut yang berbeda. Video dari kamera lalu dikalkulasi secara triangulasi dan dikombinasikan untuk membuat representasi tiga dimensi dari lintasan bola. Semua sistem Hawk-Eye didasarkan pada prinsip-prinsip triangulasi yang mengolah gambar visual dan data waktu dari sejumlah kamera video berkecepatan tinggi yang terletak di lokasi dan sudut yang berbeda di sekitar area permainan. Sistem ini dengan cepat memproses video dan pelacak bola. Sebuah pusat data berisi model standar dari area pertandingan dan data tentang aturan pertandingan.

Cara kerja sistem ini yaitu dengan mengidentifikasikan kelompok pixsel dari image bola di setiap frame yang dikirim oleh masing-masing kamera. Selanjutnya menghitung setiap frame dari posisi 3D bola dengan membandingkan posisi yang berasal dari beberapa kamera yang terpisah dalam waktu bersamaan. Terbentuk rangkaian frame yang merekam hasil catatan lintasan bola. Sistem ini juga memprediksikan  jalur lintasan bola sesuai dengan kondisi permainan yang ada di lapangan saat itu, fitur yang sudah terprogram di dalam database tersebut. Sistem ini juga dapat menafsirkan interaksi yang terjadi dalam permainan dan dapat membantu dalam memberikan keputusan berkaitan dengan suatu pelanggaran permainan.

Sistem ini menghasilkan informasi grafis dari lintasan bola dan keadaan permainan di lapangan, sehingga dapat memberikan informasi secara tepat waktu kepada wasit, penonton televisi atau pun staf pelatih. Dapat juga digunakan untuk menganalisis trend dan statistik tentang individu dari seorang pemain, permainan, perbandingan ball possesion, dan lain sebagainya.

Teknologi Garis Gawang

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲