Cara Menulis Cerita Pendek

| Jumat, 06 Februari 2015


Untuk banyak penulis, cerita pendek merupakan medium yang paling tepat. Menulis novel mungkin merupakan tugas yang sangat sulit, namun hampir semua orang dapat membuat – dan, paling penting, menyelesaikan – cerita pendek. Hal ini tidak berarti bahwa membuat cerita pendek adalah proses yang mudah, atau tidak berseni dan berharga seperti novel. Dengan latihan, kesabaran, dan imaginasi, kamu bisa menjadi penulis yang sukses.

Bagian 1 dari 2: Menulis Cerita Pendek


1
Kumpulkan ide untuk cerita Anda. Inspirasi dapat datang kapan saja, jadi bawalah buku catatan ke manapun Anda pergi sehingga Anda dapat menulis ide cerita saat inspirasi datang.
    • Seringkali, Anda hanya akan mendapatkan sepotong informasi (kejadian yang bisa dibuat plot, nama dan penampilan karakter, dll.), namun kadang-kadang Anda bisa beruntung dan seluruh cerita datang kepada Anda dalam beberapa menit.
    • Jika Anda mengalami masalah dalam mencari inspirasi, atau jika Anda perlu menulis cerita secara cepat (di kelas, misalnya), belajarlah untuk brainstorming, atau jika Anda tidak dapat menemukan ide apapun, Anda mungkin harus mencari inspirasi melalui teman atau keluarga Anda.
    • Pengalaman biasanya membantu membangun plot yang baik. Banyak cerita misteri Isaac Asimov yang terinspirasi dari kejadian-kejadian di dunia nyata.
2
Mulailah dengan cerita pendek yang sederhana. Setelah Anda memilih ide tertentu, Anda harus mengingat dasar-dasar dari cerita pendek sebelum menulisnya. Bagian-bagian dalam cerita pendek adalah:
    • Perkenalan: memperkenalkan karakter, latar, waktu, cuaca, dll.
    • Permulaan: suatu titik di cerita yang memulai suatu aksi yang mulai memanas
    • Konflik: hal-hal yang mengarah ke klimaks atau titik puncak.
    • Klimaks: titik paling menegangkan atau titik puncak dari suatu cerita.
    • Antiklimaks: cerita Anda sudah hampir selesai.
    • Penutup: akhir yang memuaskan dari cerita di mana konflik utama berhasil diselesaikan – atau tidak! Anda tidak perlu menuliskan cerita pendek Anda secara berurutan. Jika Anda memili ide untuk suatu penutup yang bagus, tuliskan ide tersebut. Berjalanlah mundur dan maju dari ide awal Anda (ini bisa jadi bukan awal cerita), dan tanyakan "Apa yang akan terjadi selanjutnya?" atau "Apa yang terjadi sebelumnya?"

3
Cari inspirasi dari orang-orang di dunia nyata. Jika Anda kesulitan memahami atau mencari sifat-sifat dari seorang karakter, lihatlah ke dunia nyata. Kamu dapat dengan mudah "meminjam" sifat-sifat dari orang yang kamu kenal atau bahkan orang asing.
    • Contohnya, mungkin Anda menyadari bahwa seseorang selalu meminum kopi, berbicara dengan keras, atau selalu mengetik di depan komputer, dll. Seluruh pengamatan ini akan menghasilkan karakter yang menarik. karakter Anda bahkan dapat menggabungkan sifat-sifat dari beberapa orang.

4
Kenali karakter Anda. Agar suatu cerita lebih masuk akal, karakter-karakternya harus asli dan realistis. Hal ini bisa menjadi tugas yang sulit, namun ada beberapa strategi untuk membuat "orang asli" di cerita Anda:
    • Buatlah sebuah daftar, dengan judul nama karakter Anda, dan tuliskan seluruh sifat yang bisa Anda pikirkan, mulai dari posisinya di orkestra hingga warna favoritnya, dari motivasi utamanya hingga makanan favoritnya. Apakah mereka memiliki aksen? Apakah mereka memiliki kebiasaan yang unik? Anda tidak akan menyertakan semua informasi dalam cerita, namun semakin Anda mengenal karakter Anda, akan semakin "nyata" dirinya, baik untuk Anda maupun pembaca.
    • Pastikan sifat-sifat karakter Anda tidak sempurna. Setiap karakter harus memiliki kekurangan, masalah, ketidaksempurnaan, atau rasa tidak aman. Anda mungkin berpikir bahwa orang tidak akan suka membaca suatu karakter yang memiliki banyak kekurangan, namun hal itu sangatlah salah. Batman tidak akan menjadi The Dark Knight jika ia bukan seorang sosiopat!
    • Orang-orang dapat mengaitkan karakter dengan masalah, karena hal tersebut realistis. Ketika mencoba membuat kekurangan, Anda tidak perlu memberikan karakter Anda masalah yang besar dan aneh (walaupun Anda boleh melakukannya). Untuk kebanyakan karakter, cobalah untuk menggunakan hal-hal yang sudah Anda ketahui saja. Contohnya, seorang karakter bisa saja memiliki masalah emosional, takut air, kesepian, tidak suka berada di dekat orang lain, terlalu banyak merokok, dll. Seluruhnya dapat dikembangkan lebih jauh.
5
Batasi cakupan cerita Anda. Cerita dalam novel dapat berlangsung selama jutaan tahun dan menyertakan berbagai subplot, lokasi, dan banyak karakter pendukung. Cerita utama dari suatu cerita pendek terjadi dalam durasi yang singkat (hari atau bahkan menit), dan Anda biasanya tidak akan dapat mengembangkan secara efektif lebih dari satu plot dan dua atau tiga karakter utama, serta satu latar. Jika cerita Anda terlalu luas, mungkin Anda perlu menulis novella atau novel.

6
Tentukan siapa yang akan menceritakan ceritanya. Ada tiga sudut pAndang utama untuk menceritakan cerita: orang pertama ("Saya"), orang kedua ("Kamu"), dan orang ketiga ("Dia"). Dalam sudut pAndang orang pertama, seorang karakter menceritakan ceritanya; dalam sudut pAndang orang kedua, pembaca dijadikan seorang karakter dalam cerita; dan dalam sudut pAndang orang ketiga, narator di luar cerita menceritakan ceritanya. (Sudut pAndang orang kedua jarang digunakan).
    • Ingatlah bahwa narator orang pertama hanya dapat mengatakan apa yang mereka tahu (yang dibatasi oleh apa yang mereka telah lihat atau dengar dari orang lain), dan narator orang ketiga dapat mengetahui segalanya dan mengeksplorasi pikiran setiap karakter, atau dibatasi oleh hal-hal yang dapat diamati.
    • Anda juga dapat mennggabungkan sudut pAndang. Misalnya, Anda dapat beralih antara sudut pAndang orang pertama di suatu bab, dan sudut pAndang orang ketiga di bab lain, atau bahkan memiliki lebih dari satu sudut pAndang orang pertama. Contoh yang bagus dari hal ini adalah cerita pendek "Rashomon" oleh Akutagawa Ryunosuke[1]. Cerita ini kemudian dibuat menjadi film dengan judul yang sama oleh Akira Kurasawa.
7
Atur ide-ide Anda. Setelah Anda mempersiapkan elemen-elemen dasar dari cerita Anda, Anda dapat membuat linimasa untuk membantu Anda memutuskan apa yang terjadi pada waktu tertentu.
    • Cerita Anda sebaiknya terdiri dari setidaknya perkenalan, permulaan, konflik, klimaks, antiklimaks, dan penutup. Anda dapat menggambat atau menulis suatu gambaran dengan deskripsi yang sederhana mengenai apa yang terjadi di masing-masing tahap. Dengan hal ini, Anda bisa tetap fokus ketika menulis cerita, dan dapat dengan mudah mengubahnya, sehingga Anda dapat menjaga alur yang stabil saat menulis cerita lengkapnya.

8
Mulai menulis. Tergantung dari seberapa detail Anda membuat gambaran mengenai plot dan karakter Anda, Anda mungkin hanya tinggal mencari kata-kata yang tepat.
    • Namun, biasanya, menulis adalah proses yang sulit. Anda mungkin tidak mengetahui karakter dan plot sebaik yang Anda kira sebelumnya, namun tidak apa-apa – plot dan karakter Anda akan "memberitahukan" pada Anda apa yang kurang. Selain itu, Anda selalu dapat membuat draft kedua!

9
Jangan bertele-tele di awal. Halaman pertama – beberapa orang mengatakan kalimat pertama – dari setiap tulisan haruslah mampu menarik perhatian pembaca dan membautnya ingin membaca lebih jauh.
    • Permulaan yang cepat sangat penting dalam cerita pendek karena Anda tidak memiliki banyak ruang untuk menceritakan cerita Anda. Jangan bertele-tele dengan pekenalan karakter yang panjang atau penjelasan latar yang tidak menarik: langsung masuk ke plot, dan ceritakan rincian karakter dan latar bagian demi bagian seiring dengan perkembangan cerita.
10
Tetap menulis. Anda hampir pasti akan menemui berbagai kendala dalam menyelesaikan cerita Anda. Anda harus mengatasinya. Luangkan waktu untuk menulis setiap hari, dan buatlah target penyelesaian, misalnya, satu halaman per hari. Bahkan jika akhirnya Anda membuang apa yang Anda tulis di hari itu, Anda telah menulis dan memikirkan ceritanya, dan itu akan membuat Anda dapat bertahan hingga akhir.
    • Pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam kelompok atau kegiatan menulis. Salah satu aktivitas yang sangat bagus adalah "National Novel Writing Month" atau NaNoWriMo.[2] Setiap tahun, dari tanggal 1 November hingga 30 November, Anda akan diberikan tugas untuk menulis novel dengan panjang setidaknya 50.000 kata. Anda tidak perlu terlalu memikirkan kualitas atau cerita yang cerdas – tujuannya hanyalah untuk menulis. Lihat tautan referensi untuk informasi lebih lanjut.
11
Biarkan cerita Anda "menulis" dirinya sendiri. Seiring dengan perkembangan cerita Anda, Anda mungkin ingin mengubah plot ke arah yang berbeda dengan yang telah Anda rencanakan, atau mungkin Anda ingin mengganti atau menghapus seorang karakter. "Dengarkan" karakter Anda jika mereka "mengatakan" sesuatu yang berbeda, dan jangan takut untuk membuang seluruh rencana Anda jika Anda dapat membuat cerita yang lebih baik.

Bagian 2 dari 2: Mengedit Cerita Pendek


1
Revisi dan edit. Ketika Anda telah menyelesaikan cerita, bacalah cerita tersebut kembali dan koreksi kesalahan-kesalahan mekanis, seperti kesalahan logis dan semantik. Secara umum, pastikan cerita mengalir dan karakter serta masalahnya diperkenalkan dan diselesaikan dengan baik.
    • Jika Anda mempunyai banyak waktu, tinggalkan cerita yang sudah jadi selama beberapa hari atau minggu. Menjauhkan diri Anda dari cerita dengan cara ini akan membantu Anda melihatnya dengan lebih jelas ketika Anda melihatnya lagi.
2
Minta pendapat orang. Berikan cerita yang telah direvisi dan diedit ke teman atau keluarga yang Anda percaya untuk mendapatkan saran. Beritahukan bahwa Anda menginginkan pendapat yang jujur atas cerita Anda. Berikan mereka waktu untuk membacanya dan memikirkan hal tersebut, dan berikan mereka satu salinan yang bisa mereka tulisi.
    • Pastikan Anda mempertimbangkan segalanya yang diberitahukan oleh pembaca Anda – bukan hanya bagian yang ingin Anda dengar. Berterimakasihlah kepada pembaca Anda untuk membaca cerita Anda, dan jangan berdebat dengan mereka.
    • Masukkan edit, revisi, dan saran yang Anda rasa sesuai. Tulisan Anda akan lebih baik jika Anda dapat dengan hati-hati mempertimbangkan kritik yang membangun, namun Anda tidak perlu mengikuti seluruh saran yang Anda dapatkan. Beberapa saran mungkin tidak terlalu baik. Ini adalah cerita Anda, dan Anda harus membuat keputusan akhirnya!

3
Jangan menyerah. Mungkin Anda frustrasi ketika mengalami masalah dalam menulis. Anda mungkin kehabisan ide, kesal pada suatu karakter, dan merasa sedih – atau bahkan merasa sedikit bersalah – ketika seorang karakter yang Anda cintai mati atau terbunuh.
    • Ketahuilah bahwa kemungkinan besar Anda akan meragukan kemampuan menulis Anda pada suatu titik. Ini hal yang normal. Anda merasa tidak ada gunanya melanjutkan tulisan Anda, dan Anda sebaiknya menyerah dan bekerja sebagai pelayan di kafe saja. Ketika pikiran-pikiran tersebut muncul, mereka dapat menguasai otak Anda dan membuat Anda menyerah.
    • Salah satu tugas tersulit dari seorang penulis adalah mempelajari bagaimana menyingkirkan pikiran tersebut dan tetap menulis. Ketika Anda mulai merasakan keraguan, atau lelah atau bosan, berhentilah menulis! Anda dapat bangung, berjalan-jalan, memakan camilan, menonton TV, atau apapun yang membuat Anda rileks. Ketika Anda kembali, pastikan pikiran Anda telah segar kembali. Anda mungkin masih tidak ingin menulis, namun katakan kepada diri Anda beberapa hal yang bagus mengenai cerita Anda – semuanya tentang hal tersebut, mulai dari satu bagian yang Anda tulis, hingg dialog yang sangat bagus, hingga karakter yang menarik – dan semangati diri Anda sendiri. Anda melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh kebanyakan orang.
    • Jika seseorang mengetahui cerita Anda dan telah membacanya, mereka juga bisa menjadi penyemangat Anda. Katakan saja kepada diri Anda bahwa Anda akan menyelesaikan cerita ini karena Anda menginginkannya. Tidak peduli jika cerita Anda bukan cerita yang terbaik – Anda dapat menulis cerita lainnya. Jika Anda memiliki target untuk menyelesaikannya, itulah yang akan Anda lakukan.

4
Baca buku lain! Tidak ada yang dapat lebih membantu Anda dalam mempelajari bagaimana menulis cerita pendek yang bagus dibandingkan dengan membaca cerita pendek yang bagus. Perhatikan gaya dan bagaimana sang penulis menggunakan keringkasan cerita sebagai kekuatan dari tulisannya.
    • Membaca berbagai penulis dan cerita akan membantu Anda mempelajari bagaimana mengadopsi "suara" yang berbeda untuk setiap cerita yang Anda tulis, dan memperluas kreativitas Anda. Perhatikan bagaimana sang penulis mengembangkan karakternya, menulis dialog, dan membentuk plotnya. Berikut adalah beberapa saran:
    • "I, Robot", oleh Issac Asimov.
    • "Steps", oleh Jerzy Kosinski.
    • "The Celebrated Jumping Frog of Calaveras County", oleh Mark Twain.
    • "The Secret Life of Walter Mitty", oleh James Thurber.
    • "A Sound of Thunder", oleh Ray Bradbury.
    • "Three Questions", oleh Leo Tolstoy
    • "Brokeback Mountain", oleh Annie Proulx
    • "Do Androids Dream of Electric Sheep", oleh Philip K. Dick.
    • Catatan: banyak dari cerita pendek ini telah dibuat versi filmnya, atau telah menjadi referensi budaya yang populer. Contohnya "A Sound of Thunder", cerita pendek fiksi ilmiah yang paling sering diterbitkan ulang sepanjang sejarah, membawa kita pada "Butterfly Effect". Cerita Philip K. Dick telah memberikan kita Blade Runner ("Do Androids Dream of Electric Sheep"), Total Recall ("We Can Remember It for You Wholesale"), Minority Report ("Minority Report"), A Scanner Darkly ("A Scanner Darkly"), dan lain-lain. Penting untuk mengingat hal ini sehingga Anda dapat memiliki ide untuk memulai karya Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲