Teknologi Garis Gawang atau dapat di sebut Goal Line Technology (GLT), merupakan teknologi yang diterapkan dalam sebuah pertandingan sepakbola yang digunakan untuk menentukan bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada waktu yang bersamaan membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol sudah terjadi atau tidak. Sebenarnya GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, melainkan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan saat pertandingan. Oleh karena itu GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai bola yang telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini yang nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.
Lalu bermunculan teknologi garis gawang dari berbagai perusahaan yang akan di pakai dan terlebih dahulu diuji oleh badan independen dan diuji kembali oleh FIFA agar sistem GLT yang di buatnya sesuai dengan standar. Dari dimensi bola, akurasi, berat, dan kecepatan sistem tersebut memberitahukan apakah bola tersebut masuk atau tidak kepada wasit. Setelah melewati beberapa penyeleksian dipilihlah Hawk-Eye dan GoalRef.
Berikut Beberapa Teknologi Garis Gawang yang bermunculan sebagai berikut :
Teknologi GoalRef
GoalRef merupakan teknologi garis gawang buatan
Denmark dan Jerman dilengkapi dengan teknologi khusus. Bola itu nantinya akan
terdeteksi oleh alat elektronik yang terpasang tepat di garis dalam gawang. Prinsip
kerja alat ini yakni menggunakan teori fisika efek Doppler. Bila bola telah
melewati garis dalam gawang, maka sensor langsung bekerja. Para penemu GoalRef
ini berpendapat teknologi ini cocok untuk digunakan segala jenis bola.
Teknologi ini menggunakan
antena elektro – magnetik yang ditempatkan di sekitar tiang gawang dan mistar
gawang untuk menciptakan semacam tirai yang
tidak terlihat dari medan magnet berdaya rendah. Bola dipasang
dengan sebuah
sirkuit elektronik pasif yang letakan di antara lapisan karet dalam kulit dan lapisan luar
kulit. Dengan sistem ini wasit akan mengetahui secepat apa bola yang sudah
melewati batas gawang. Sinyal ini kemudian dienskripsi lalu dikirim ke jam
tangan milik wasit, dan memberitahukan hasilnya. Sensor GoalRef ini dapat
ditanamkan hampir disetiap bola.
Disisi lain, banyak berbagai pihak menilai teknologi
ini terutama soal pengaruh teknologi pada kualitas bola yang digunakan.
Teknologi ini juga ternyata masih rentan akan kerusakan, terutama elemen
elektronik di dalam bola. Lebih dari itu, sistem GoalRef ini kemungkinan dapat
tidak terdeteksi bila posisi bola tertutup tubuh dari seorang penjaga gawang.
Teknologi Hawk - Eye
Hawk-Eye
dikembangkan di Inggris oleh Dr Paul Hawkins. Mereka mengembangkan sistem ini
pada tahun 2001. Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun tersebut
untuk keperluan televisi di cabang olahraga kriket. Kemudian Dr Paul Hawkins
dan David Sherry mengajukan paten untuk Inggris tapi menarik permintaan mereka.
Semua teknologi dan kekayaan intelektual itu akhirnya dikembangkan melalui
perusahaan terpisah, Hawk-Eye Innovations Ltd, yang
berbasis di Winchester, Hampshire.
Teknologi ini bekerja dengan
menggunakan banyak kamera berkemampuan tinggi, biasanya di pasangkan di bawah
atap stadion, yang melacak bola dari sudut yang berbeda. Video dari kamera lalu
dikalkulasi secara triangulasi
dan dikombinasikan untuk membuat representasi tiga dimensi dari lintasan bola.
Semua sistem Hawk-Eye didasarkan pada prinsip-prinsip triangulasi yang
mengolah gambar visual dan data waktu dari sejumlah kamera video berkecepatan
tinggi yang terletak di lokasi dan sudut yang berbeda di sekitar area
permainan. Sistem ini dengan cepat memproses video dan pelacak bola. Sebuah
pusat data berisi model standar dari area pertandingan dan data tentang aturan
pertandingan.
Cara kerja sistem ini yaitu
dengan mengidentifikasikan kelompok pixsel dari image bola di setiap frame yang
dikirim oleh masing-masing kamera. Selanjutnya menghitung setiap frame dari
posisi 3D bola dengan membandingkan posisi yang berasal dari beberapa
kamera yang terpisah dalam waktu bersamaan. Terbentuk rangkaian frame yang
merekam hasil catatan lintasan bola. Sistem ini juga memprediksikan jalur lintasan bola sesuai dengan kondisi
permainan yang ada di lapangan saat itu, fitur yang sudah terprogram di dalam
database tersebut. Sistem ini juga dapat menafsirkan interaksi yang terjadi
dalam permainan dan dapat membantu dalam memberikan keputusan berkaitan dengan
suatu pelanggaran permainan.
Sistem ini menghasilkan informasi grafis dari
lintasan bola dan keadaan permainan di lapangan, sehingga dapat memberikan
informasi secara tepat waktu kepada wasit, penonton televisi atau pun staf
pelatih. Dapat juga digunakan untuk menganalisis trend dan statistik tentang
individu dari seorang pemain, permainan, perbandingan ball possesion, dan lain
sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar